KONTRIBUSI PONDOK PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN MASYARAKAT DAN PENGUATAN BUDAYA LOKAL
DOI:
https://doi.org/10.58917/aijes.v4i2.232Kata Kunci:
Budaya Lokal, Kearifan Lokal, Masyarakat, Pendidikan, Pondok PesantrenAbstrak
Pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, memiliki peran signifikan dalam pembentukan masyarakat dan penguatan budaya lokal. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan tradisi lokal, pesantren mampu menciptakan harmoni sosial serta menjaga keberlanjutan budaya di tengah arus modernisasi. Artikel ini membahas kontribusi pondok pesantren dalam membangun masyarakat melalui pendidikan, sosial, dan penguatan budaya lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengeksplorasi peran pesantren di berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai agen transformasi sosial dan penjaga nilai-nilai kearifan lokal.
Referensi
Abdullah, A. (2017). Islam dan Kearifan Lokal: Studi Budaya dan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azra, A. (2002). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Aziz, A. (2021). "Peran Pesantren dalam Pelestarian Budaya Lokal." Jurnal Kebudayaan Islam, 14(2)
Bruinessen, M. V. (1994). Pesantren, Tradisi, dan Modernisasi dalam Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Dhofier, Z. (1985). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Geertz, C. (1960). The Religion of Java. Chicago: University of Chicago Press.
Hasan, N. (2012). Islamic Education in Indonesia: Contemporary Dynamics in the Global Context. Journal of Indonesian Islam, 6(1), 1–21.
Lukens-Bull, R. A. (2005). A Peaceful Jihad: Negotiating Identity and Modernity in Muslim Java. New York: Palgrave Macmillan.
Madjid, N. (1997). Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina
Mansurnoor, I. A. (1995). Islam in an Indonesian World: Ulama of Madura. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mun’im, S. (2020). Pesantren dan Transformasi Sosial: Perspektif Sosiologi dan Antropologi. Malang: UIN Maliki Press.
Nurcholish Madjid. (1997). Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan. Jakarta: Paramadina.
Ricklefs, M. C. (2012). Islamisation and Its Opponents in Java: A Political, Social, Cultural and Religious History, c.1930 to the Present. Singapore: NUS Press.
Rohman, F. (2018). Peran Pesantren dalam Penguatan Kearifan Lokal di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 121–138.
Sholeh, M. (2016). Kiai dan Pesantren: Dari Transformasi Tradisional ke Modernisasi Pendidikan. Surabaya: IAIN Press.
Tilaar, H. A. R. (2012). Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.
Woodward, M. (1989). Islam in Java: Normative Piety and Mysticism in the Sultanate of Yogyakarta. Tucson: University of Arizona Press.
Zamakhsyari Dhofier. (1982). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Lubis, M. (2018). "Koperasi Syariah Pesantren: Studi Kasus di Sidogiri." Jurnal Ekonomi Syariah, 10(1).
Ma’arif, S. (2020). Pesantren dan Transformasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wahid, A. (2019). "Inovasi Pesantren di Era Digital." Jurnal Pendidikan Islam, 7(3).
Wahid, A. (2001). Islam Kosmopolitan: Nilai-Nilai Indonesia dan Transformasi Kebudayaan. Jakarta: The Wahid Institute.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Rusmiaty Rusmiaty, Muhammad Aras, A. Nurfadhil, Arnadi Arnadi, Hasiym Hadade

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.