KETERLAMBATAN BAHASA PADA ANAK DAN FAKTOR PENYEBABNYA

Penulis

  • Zulkifli Surahmat IAI DDI Sidenreng Rappang, Indonesia
  • Ahmad Risal Majid IAI DDI Sidenreng Rappang, Indonesia
  • A. Darma Isa IAI DDI Sidenreng Rappang, Indonesia
  • Sumiati Amin IAI DDI Sidenreng Rappang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58917/aijes.v4i2.210

Kata Kunci:

Anak Usia Dini, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, Metode Pembelajaran

Abstrak

Penelitian ini merupakan kajian literatur yang membahas faktor-faktor penyebab keterlambatan bicara pada anak serta dampaknya terhadap perkembangan sosial dan emosional anak. Berdasarkan tinjauan pustaka, keterlambatan bicara dipengaruhi oleh faktor internal seperti kondisi fisik, gangguan neurologis, dan perbedaan perkembangan bahasa berdasarkan jenis kelamin, yang dapat menghambat kemampuan bahasa anak secara optimal. Selain itu, faktor eksternal yang mencakup pola asuh, lingkungan rumah, serta penggunaan dua bahasa tanpa strategi yang tepat juga berkontribusi terhadap keterlambatan bicara. Minimnya interaksi verbal langsung dan paparan teknologi yang berlebihan turut memperlambat perkembangan kemampuan berbicara anak. Dampak keterlambatan bicara tidak hanya terbatas pada aspek bahasa, tetapi juga berdampak pada kemampuan sosial dan emosional anak, seperti rendahnya rasa percaya diri dan kesulitan dalam berinteraksi sosial. Penelitian ini menegaskan pentingnya peran orang tua dan guru dalam melakukan deteksi dini serta memberikan stimulasi bahasa secara konsisten untuk mendukung perkembangan anak yang optimal.

Referensi

Ahyar, H. N., Rusilowati, A., & Pratama, Y. A. (2022). Hubungan antara status gizi dengan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 11(1), 45–53.

Alfani Nurul Istiqlal. (2021). Stimulasi perkembangan bahasa anak usia dini melalui pendekatan holistic integratif. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1785–1795.

American Academy of Pediatrics. (2016). Media and Young Minds. Pediatrics, 138(5), e20162591.

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.

Bishop, D. V. M. (2010). Which neurodevelopmental disorders get researched and why?. PLoS ONE, 5(11), e15112.

Bishop, D. V. M., & Edmundson, A. (1987). Language-impaired 4-year-olds: Distinguishing transient from persistent impairment. Journal of Speech and Hearing Disorders, 52(2), 156–173.

Bortfeld, H., & Oghalai, J. S. (2018). Infant-directed speech and the development of speech perception: Enhancing development through early language exposure. Current Opinion in Otolaryngology & Head and Neck Surgery, 26(5), 334–338.

Hart, B., & Risley, T. R. (1995). Meaningful differences in the everyday experience of young American children. Baltimore: Paul H. Brookes Publishing.

Heryanti, E., Mukhtar, M., & Hasanah, U. (2023). Perkembangan sosial anak usia dini dengan gangguan bicara. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak, 8(1), 22–31.

Hoff, E. (2006). How social contexts support and shape language development. Developmental Review, 26(1), 55–88.

Judarwanto, W. (2011). Speech delay pada anak: Diagnosis dan tata laksana. Jakarta: Pusat Alergi Imunologi Anak.

Law, J., Boyle, J., Harris, F., Harkness, A., & Nye, C. (2000). Prevalence and natural history of primary speech and language delay: Findings from a systematic review of the literature. International Journal of Language & Communication Disorders, 35(2), 165–188.

Leonard, L. B. (2014). Children with Specific Language Impairment (2nd ed.). Cambridge, MA: MIT Press.

Nirmala, N., & Hartono, S. (2023). Pengaruh media digital terhadap keterlambatan bicara anak usia dini. Jurnal Psikologi Perkembangan Anak, 9(2), 135–147.

Owens, R. E. (2016). Language development: An introduction (9th ed.). Boston: Pearson Education.

Paul, R. (2007). Language disorders from infancy through adolescence: Assessment and intervention (3rd ed.). St. Louis, MO: Mosby Elsevier.

Rahmaniar, R., Surahmat, Z., Sardi, A., & Nurnaifah, I. I. (2024). Challenge and Opportunities: A Qualitative Exploration of Junior High School English Language Educators' Perspectives on Implementing Differentiated Instruction. JELITA, 5(1), 28-40.

Rescorla, L. (2009). Age 17 language and reading outcomes in late-talking toddlers: Support for a dimensional perspective on language delay. Journal of Speech, Language, and Hearing Research, 52(1), 16–30.

Roberts, M. Y., & Kaiser, A. P. (2011). The effectiveness of parent-implemented language interventions: A meta-analysis. American Journal of Speech-Language Pathology, 20(3), 180–199.

Sari, M., Rahmawati, N., & Putri, A. (2023). Pengaruh bilingualisme terhadap keterlambatan bicara anak. Jurnal Linguistik Anak, 2(1), 25–32.

Tager-Flusberg, H., Paul, R., & Lord, C. (2005). Language and communication in autism. In F. R. Volkmar et al. (Eds.), Handbook of autism and pervasive developmental disorders (Vol. 1, 3rd ed., pp. 335–364). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.

Wulandari, L., Prasetya, Y., & Widodo, S. A. (2023). Faktor-faktor risiko keterlambatan bicara pada anak usia prasekolah. Jurnal Ilmu Perkembangan Anak, 10(1), 1–10.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-11

Cara Mengutip

Surahmat, Z., Majid, A. R., Isa, A. D., & Amin, S. (2025). KETERLAMBATAN BAHASA PADA ANAK DAN FAKTOR PENYEBABNYA. Al-Irsyad: Journal of Education Science, 4(2), 675–683. https://doi.org/10.58917/aijes.v4i2.210

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel Serupa

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.