MANAJEMEN KESISWAAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH DASAR

Penulis

  • Nur Az Zahra Universitas Lampung, Indonesia
  • Fadila Hanum Universitas Lampung, Indonesia
  • Apri Wahyudi Universitas Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58917/aijes.v5i1.561

Kata Kunci:

Anti Perundungan, Duta Anti Bullying, Manajemen Kesiswaan, Penelitian Tindakan Kelas, Sekolah Dasar

Abstrak

Perilaku perundungan (bullying) di sekolah dasar merupakan masalah krusial yang menuntut intervensi sistematis dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program anti-perundungan yang komprehensif melalui manajemen kesiswaan di SDN 1 Negararatu. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang dirancang dalam beberapa siklus. Program ini mengintegrasikan langkah-langkah yang telah diambil sekolah, seperti pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan program "Dongeng Anti-Perundungan", dengan intervensi baru yang akan dilaksanakan. Intervensi utama yang diusulkan adalah pembentukan Duta Anti-Bullying sebagai edukator sebaya (peer educator) dan pelopor perubahan, serta peluncuran Gerakan Anak Baik dan Tangguh (GABATA). Program GABATA berfokus pada penguatan karakter, promosi perilaku positif, dan pembangunan ketangguhan (resiliensi) siswa. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan model intervensi holistik yang efektif dalam menekan angka perundungan dan membangun budaya sekolah yang aman, positif, dan inklusif di SDN 1 Negararatu. Teknik pengumpulan data meliputi kuesioner pre-test/post-test, observasi sistematik, analisis jurnal perilaku, dan wawancara semi-terstruktur. Hasil utama menunjukkan penurunan insiden ejekan dari 15 menjadi 6 kasus, pertengkaran dari 10 menjadi 3 kasus, dan pengucilan dari 8 menjadi 2 kasus setelah dua siklus pelaksanaan. Peran Duta Anti-Bullying dan kegiatan GABATA meningkatkan kesadaran, empati, dan inisiatif pelaporan oleh siswa. Implikasi praktis penelitian ini adalah model intervensi berbasis partisipasi siswa (Duta + GABATA) dapat menjadi komponen penting dalam manajemen kesiswaan untuk menekan perundungan di tingkat dasar, serta direkomendasikan untuk diadaptasi dan diuji di konteks sekolah lain.

Referensi

Bramantha, H., Pratiwi, V., & Sari, N. A. (2023). Duta Anti Bullying sebagai Peer Groub Educator untuk Pengembangan Perilaku Saling Menghargai pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pengabdian, 2(1), 77–90.

Espelage, D. L., & Swearer, S. M. (2003). Research on school bullying and victimization: What have we learned and where do we go from here? School Psychology Review, 32(3), 365–383. https://doi.org/10.1080/02796015.2003.12086206

Firdaus, F. M. (2019). Upaya Mengatasi Bullying di Sekolah Dasar dengan Mensinergikan Program Sekolah dan Parenting Program melalui Whole-School Approach. DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 2(2), 49–60.

Hong, J. S., Espelage, D. L., & Kral, M. J. (2012). Risk factors for bullying and peer victimization in school: An ecological analysis. Child & Youth Care Forum, 41(2), 217–227.

Kärnä, A., Voeten, M., Little, T. D., Poskiparta, E., Alanen, E., & Salmivalli, C. (2011). A large-scale evaluation of the KiVa antibullying program: Grades 4–6. Child Development, 82(1), 311–330. https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.2010.01557.x

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). Buku Saku: Stop Perundungan/ Bullying Yuk!. Repositori Kemendikdasmen.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). (2022). Data Kasus Pengaduan Anak Bidang Pendidikan.

Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 4 Awangpone Kabupaten Bone. Jurnal Mappesona, 6(1), 12-23.

Liyana, T. A., Ahyani, N., & Mahasir. (2024). Manajemen Kesiswaan dalam Mengatasi Perilaku Bullying pada Peserta Didik di SDN 115 Palembang. Jurnal Kepemimpinan & Pengurusan Sekolah, 9(3), 263-275.

Majid, A. (2024). Inovasi program sosialisasi stop bullying melalui pendekatan partisipatif di SD. EJPCS.

Menesini, E., & Salmivalli, C. (2017). Bullying in schools: The state of knowledge and effective interventions. Psychosocial Intervention, 26(2), 103–111.

Olweus, D. (1993). Bullying at school: What we know and what we can do. Blackwell.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Rachma, A. W. (2022). Upaya Pencegahan Bullying di Lingkup Sekolah. Jurnal Hukum Dan Pembangunan Ekonomi, 10(2), 241.

Ravendaran, S., & Nasri, N. M. (2025). Challenges in the Implementation of Digital Learning in Primary School. International Journal of Research and Innovation in Social Science (IJRISS), IX(IX), 6181-6185.

Rena, S., Marfita, R., & Padilah, S. (2021). Implementasi Kebijakan Anti-Bullying di Sekolah (Studi Kasus MTS Madinatunnajah Ciputat). Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, 5(1), 78–88.

Salmivalli, C. (2010). Bullying and the peer group: A review. Aggression and Violent Behavior, 15(2), 112–120.

Smith, P. K., et al. (2008). Bullying in schools: How successful can interventions be? Cambridge University Press.

Wolke, D., & Lereya, S. T. (2015). Long-term effects of bullying. Archives of Disease in Childhood, 100(9), 879–885. https://doi.org/10.1136/archdischild-2014-306667

WHO. (2020). Child maltreatment and school-based violence resources. World Health Organization.

Unduhan

Diterbitkan

2025-12-09

Cara Mengutip

Az Zahra, N., Hanum, F., & Wahyudi, A. (2025). MANAJEMEN KESISWAAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH DASAR. Al-Irsyad: Journal of Education Science, 5(1), 141–158. https://doi.org/10.58917/aijes.v5i1.561

Terbitan

Bagian

Artikel